JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan soal pelaksanaan APBN 2023 semester I kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pendapatan negara mencapai Rp1.407,9 triliun (57,2% dari target), atau tumbuh 5,4% yoy. Penerimaan pajak mencapai Rp970,2 triliun (56,5% target), atau tumbuh 9,9% yoh. Ini utamanya ditopang PPh Badan (tumbuh 26,2% yoy) dan PPN Dalam Negeri (tumbuh 19,5% yoy).
BACA JUGA:
"Ekonomi kita masih tumbuh cukup baik. Penerimaan Bea Cukai Rp135,4 triliun (tumbuh negatif 18,8%), PNBP mencapai Rp302,1 triliun (68,5%) tumbuh 5,5% yoy terutama berasal dari komoditas non migas tumbuh 94,7% yoy, dan dividen BUMN yang tumbuh 19,4% yoy," ungkap Sri melalui akun Instagram resminya @smindrawati di Jakarta, dikutip Selasa (4/7/2023).
Dia menegaskan, perlemahan harga komoditas diwaspadai.
BACA JUGA:
Kemudian, belanja negara mencapai Rp1.254,7 triliun (41,0%), tumbuh 0,9%. Belanja Pemerintah Pusat (BPP) Rp 891,6 triliun tumbuh 1,6% dimana Rp492 triliun (55,2%) dinikmati langsung masyarakat dalam bentuk Bansos-Subsidi listrik, BBM, LPG 3 kg dan pupuk, beasiswa anak-anak tak mampu, premi BPJS kesehatan bagi masyarakat miskin.
Selain itu belanja prioritas nasional termasuk persiapan Pemilu, belanja alutsista, pembangunan infrastruktur dan IKN.