6. Som (Uzbekistan)
Pemerintah Uzbekistan telah menggunakan banyak cara untuk meningkatkan perekonomian negara. Tapi tak satupun dari mereka telah terbukti berhasil. Yang terbaru adalah langkah reformasi, sehingga perubahan yang akan dibawa oleh langkah-langkah ini masih harus dieksplorasi dalam hal nilai mata uang.
Sementara data menunjukkan bahwa Uzbekistan telah melanjutkan operasi ekonomi internal mulai kuartal ketiga tahun 2022, penurunan output industrinya telah meningkatkan ketidakpastian masa depan mata uang tersebut.
7. Franc Guinea (Guinea)
Guinea sebagai negara menghadapi korupsi dan ketidakstabilan politik yang mengarah pada melemahnya mata uang. Nilai mata uang negara semakin terdevaluasi dari tahun ke tahun.
8. Guarani (Paraguay)
Paraguay sedang mengalami kemerosotan ekonomi yang mengerikan sebagai akibat dari inflasi yang tinggi, tingkat pengangguran yang tinggi, peningkatan kemiskinan dan korupsi. Faktor-faktor ini telah meninggalkan dampak negatif pada nilai mata uang.