10 Mata Uang Terendah di Dunia Tahun 2023, Ada Rupiah

Rina Anggraeni, Jurnalis
Selasa 04 Juli 2023 12:01 WIB
Ilustrasi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA-10 mata uang terendah di dunia tahun 2023 memiliki berbagai faktor seperti ketidakstabilan ekonomi hingga sentimen dari perdagangan global.

Hal ini disebabkan krisis ekonomi yang sedang melanda negaranya sejak beberapa tahun terakhir.

Namun ada beberapa negara yang memiliki mata uang dengan nilai tukar yang rendah apabila ditukar dengan Dollar Amerika. Hal ini disebabkan banyak aspek yang mempengaruhi inflasi dari mata uang tersebut.

Berikut 10 mata uang terendah di dunia tahun 2023 dilansir dari berbagai dari Forbes:

1. Rial (Iran)

Rial Iran menduduki puncak daftar mata uang termurah di dunia. Jatuhnya nilai mata uang dapat dijelaskan oleh berbagai faktor.Pertama berakhirnya Revolusi Islam pada tahun 1979 diikuti oleh penarikan investor asing dari negara tersebut. Program nuklir dan perang Iran-Irak juga berperan besar dalam menyebabkan kesulitan keuangan bersama dengan kerusuhan politik lainnya di Iran.

2. Dong (Vietnam)

Negara ini telah lama mengikuti ekonomi terpusat. Meskipun negara ini memulai jalur pembentukan ekonomi pasar, jalan yang harus ditempuh masih panjang. Mata uang saat ini sangat terdevaluasi tetapi kemungkinan besar mata uang tersebut membaik mengingat perbaikan ekonomi meskipun masih rendah

3. Leone Sierra Leone (Afrika)

Sierra Leone Leone adalah mata uang Afrika yang sangat dipengaruhi oleh kemiskinan. Tentunya memiliki sejarah skandal keuangan, korupsi dan konflik termasuk perang saudara yang mengerikan di wilayah Afrika barat. Semua ini menyebabkan jatuhnya ekonomi negara dan nilai mata uangnya. Infeksi Ebola menambah kesengsaraan Sierra Leone, dan merupakan faktor konstan yang mempengaruhi populasi negara yang selanjutnya menghabiskan bantuan keuangan.

4. Kip Lao (Laos)

Kip Lao atau Laos bukanlah mata uang yang didevaluasi tetapi memiliki tingkat rendah sejak diperkenalkan pada tahun 1952. Selama bertahun-tahun nilai mata uang telah meningkat. Juga, kereta api direncanakan akan menghubungkan Beijing ke Laos, yang mungkin menarik investor ke negara kecil ini. Meskipun ini adalah mata uang termurah, ini adalah mata uang yang menjanjikan untuk meningkatkan nilainya.

5. Rupiah (Indonesia)

Dalam tujuh tahun terakhir, mata uang tidak membaik sedikit pun. Faktor-faktor yang menyebabkan devaluasi mata uang termasuk berkurangnya cadangan devisa. Mengingat Indonesia sangat bergantung pada pasar ekspor, jatuhnya harga komoditas telah semakin menurunkan nilai mata uangnya.

6. Som (Uzbekistan)

Pemerintah Uzbekistan telah menggunakan banyak cara untuk meningkatkan perekonomian negara. Tapi tak satupun dari mereka telah terbukti berhasil. Yang terbaru adalah langkah reformasi, sehingga perubahan yang akan dibawa oleh langkah-langkah ini masih harus dieksplorasi dalam hal nilai mata uang.

Sementara data menunjukkan bahwa Uzbekistan telah melanjutkan operasi ekonomi internal mulai kuartal ketiga tahun 2022, penurunan output industrinya telah meningkatkan ketidakpastian masa depan mata uang tersebut.

7. Franc Guinea (Guinea)

Guinea sebagai negara menghadapi korupsi dan ketidakstabilan politik yang mengarah pada melemahnya mata uang. Nilai mata uang negara semakin terdevaluasi dari tahun ke tahun.

8. Guarani (Paraguay)

Paraguay sedang mengalami kemerosotan ekonomi yang mengerikan sebagai akibat dari inflasi yang tinggi, tingkat pengangguran yang tinggi, peningkatan kemiskinan dan korupsi. Faktor-faktor ini telah meninggalkan dampak negatif pada nilai mata uang.

9. Shilling (Uganda)

Uganda menghadapi beberapa kemunduran di bawah pemerintahan Idi Amin. Kebijakan negara termasuk kebijakan imigrasi berdampak negatif terhadap perekonomian negara. Dampaknya masih mempengaruhi pembangunan negara. Namun, beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan nilainya tetapi tidak lebih dari 5% dari total devaluasi.

10. Dinar (Irak)

Mata uang Irak,dikeluarkan oleh bank sentral negara itu dan dibagi menjadi 1.000 fils. Sejak tahun 1990, inflasi membuat fils kehilangan banyak nilai. Dalam dekade terakhir, negara ini juga menghadapi ketidakstabilan politik.

(RIN)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya