JAKARTA - TikTok mencatat sebanyak 15 juta bisnis di Asia Tenggara telah menggunakan TikTok Shop pada kuartal II-2023.
Jumlah termasuk 2 juta UMKM yang di Indonesia. Di mana para UMKM menggunakan TikTok Shop untuk menjajakan produk hingga memberikan dampak pendapatan mencapai 50%.
“Asia Tenggara menempatkan peran yang sangat fundamental dalam hal commerce di dalam tiktok. Membuka kesempatan ekonomi di Asia Tenggara 94% bisnis telah mendapatkan konsumsi baru,” ujar Head of Global Business Solutions, Asia Pacific, Middle East, Africa & Central Asia, TikTok, Shant Oknayan, saat ditemui di acara TikTok Shoppertainment Summit 2023 yang dihelat, hari ini, Rabu (5/6/2023).
Selain menjadi bagian dari investasi, hal ini juga diupayakan TikTok untuk bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk membantu beberapa UMKM demi mengembangkan ekonomi digital.
“Impact kami berkomitmen untuk membantu 120 bisnis kecil untuk mentransisikan dan mendigitalisasikan ekonomi ini menjadi bagian dari investasi kita. Kita juga berpartner dengan LSM untuk bisa melakukan ini,” lanjut Shant.
Sementara itu, menurut studi BCG, 81% pengguna TikTok di Asia Pasifik menyatakan bahwa penyajian konten video menarik menjadi hal yang juga memengaruhi dan mendorong transaksi belanja para konsumen.
“Karena perilaku konsumen bergerak kita lihat topik utama hari ini apa yang diinginkan oleh konsumen mereka ingin terhibur dengan interaksi mereka dan ingin melihat konten dan commerce tiktok dimana pertemuan itu terjadi terlihat dari jumlah studi yang kita lakukan belum lama ini,” terangnya.
Dalam hal ini menurutnya, ada beberapa kategori yang sangat bertumbuh dengan cepat. Mulai dari Fashion dan accesories, kecantikan, personal case, F&B, Elektronik hingga kategori untuk bayi.
(Feby Novalius)