Kemudian, Klaster Industri Minerba, yang di dalamnya terdapat PT Krakatau Steel (KS) dan Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Lalu, Klaster Industri Perkebunan dan Kehutanan, yang didalamnya ada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan Inhutani. Selanjutnya, Industri Pupuk dan Pangan.
Ada lagi Klaster Industri Farmasi dan Kesehatan, di mana di dalamnya terdapat PT Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma Tbk, dan PT Indofarma Tbk, serta Pertamedika.
Terakhir, Klaster Industri Pertahanan, Manufaktur, dan Industri lainnya, di mana terdapat BUMN yang menaungi sektor pertahanan.
Untuk klaster yang dibina Wakil Menteri BUMN II terdiri dari Klaster Jasa Keuangan, yang didalamnya terdapat PT Permodalan Nasional Madani (PMN), Danareksa, hingga Pegadaian.
Lalu, Klaster Jasa Asuransi dan Dana Pensiun, yang terdiri dari Asuransi Jiwasraya, Asuransi ABRI (Asabri), Taspen, Jasindo, Jasa Raharja, Askrindo, dan Jamkrindo. Kemudian, Klaster Telekomunikasi dan Media, misalnya PT Telkom Tbk, dan LKBN Antara.
Disusul Klaster Pembangunan Infrastruktur, di mana Erick menggabungkan BUMN Karya dengan BUMN semen, dengan alasan keduanya saling membutuhkan dan dapat bersinergi, di mana di dalamnya terdapat Semen Gresik dan Semen Baturaja.
Kemudian, Klaster Pariwisata, Logistik, dan Lainnya. Di antaranya Hotel Indonesia, Taman Wisata Candi, dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Terakhir, Klaster Sarana dan Prasarana Perhubungan, yakni seperti PT Angkasa Pura (AP), PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan Perum Damri.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)