Sebagai contoh, perubahan suhu, curah hujan, dan kelembaban akan menyebabkan peningkatan pertumbuhan nyamuk Anopheles yang merupakan penyebar penyakit malaria.
"Kemudian kalau kemarau berkepanjangan juga jadi banyak debut, bisa menyebabkan penyakit ISPA," tutur Saleh seperti dilansir Antara.
Di samping itu, Saleh menambahkan krisis iklim juga akan membawa dampak buruk pada ketersediaan air, pangan, hingga keanekaragaman hayati.
Oleh karenanya, pemerintah melakukan berbagai upaya termasuk membuat regulasi dalam rangka mengendalikan perubahan iklim dan memastikan regulasi tersebut terimplementasi dengan baik di semua lini.
"Selain itu, kita juga melakukan monitoring dan evaluasi, (regulasi) ini jalan semua atau tidak. Ini memang sesuatu yang tidak mudah karena menyangkut banyak pihak." ujar Saleh Nugrahadi.
(Dani Jumadil Akhir)