JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street ditutup naik pada perdagangan Senin. Hal ini karena ekspektasi pendapatan perusahaan melebihi perkiraan.
Meski demikian saham global dan dolar AS diperdagangkan sedikit lebih rendah setelah data ekonomi China menunjukan pertumbuhan yang lebih lambat.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 0,22%, S&P 500 (.SPX) naik 0,39% dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 0,93%.
Nasdaq yang padat teknologi memimpin saham AS lebih tinggi, didukung oleh saham pertumbuhan megacap termasuk Apple, Nvidia dan Tesla, menjelang hasil kuartalan dari kelas berat industri akhir pekan ini.
Sedangkan Tesla Inc (TSLA.O) akan melaporkan pada hari Rabu, diikuti oleh Bank of America Corp (BAC.N), Morgan Stanley (MS.N), Goldman Sachs Group Inc (GS.N) dan Netflix Inc (NFLX.O) ) di akhir minggu ini.
"Tingkat rintangan untuk perusahaan sedikit lebih tinggi daripada beberapa kuartal terakhir tetapi perusahaan S&P 500 sebagian besar telah mampu melampaui perkiraan analis yang sangat rendah memasuki musim pendapatan," kata Kepala Strategi Pasar Ameriprise, Anthony Saglimbene, dilansir dari Reuters, Selasa (18/7/2023).
"Apa yang akan dicari pasar selama beberapa minggu ke depan adalah apakah permintaan bertahan dan apakah pandangan perusahaan secara umum masih positif untuk sisa tahun ini?" sambungnya.
China mencatat pertumbuhan 0,8% pada kuartal kedua, di atas perkiraan 0,5%. Tetapi laju tahunan sebesar 6,3% atau jauh di bawah ekspektasi 7,3%.
Namun kekhawatiran di awal tahun mengenai hard landing AS telah berkurang karena inflasi konsumen yang lebih lambat telah mencerahkan prospek Wall Street karena perusahaan mulai melaporkan hasil kuartal kedua. Inflasi, bagaimanapun, masih di atas target Federal Reserve 2%.