JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksi aktivitas ekonomi global melambat, terutama di sektor manufaktur. Pada pertemuan G20 di India, Ketua IMF Kristalina Georgieva juga mengungkap prospek pertumbuhan jangka menengah tetap lemah.
Kristalina berbicara kepada para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 di negara bagian Gujarat, India Barat, mengatakan perbedaan dalam kekayaan ekonomi negara-negara menjadi perhatian yang terus-menerus.
"Inflasi akhirnya cenderung menurun, meskipun inflasi utama masih terlalu tinggi dan inflasi inti tetap kaku meskipun ada pengetatan kebijakan moneter yang signifikan," kata dia dilansir dari Antara, Rabu (19/7/2023).
Namun, inflasi bisa tetap lebih tinggi lebih lama dan membutuhkan lebih banyak pengetatan kebijakan, ia memperingatkan.
"Meskipun ada kemajuan, pekerjaan belum selesai - kebijakan moneter harus tetap berada di jalurnya. Perayaan yang terlalu dini dapat membalikkan keuntungan yang diperoleh dengan susah payah sejauh ini dalam proses disinflasi."
Menurunkan inflasi adalah prioritas utama bagi negara-negara, kata Georgieva, bersama dengan upaya seperti membangun kembali penyangga fiskal dan reformasi peningkatan pertumbuhan.