JAKARTA - Harga emas dunia anjlok pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Harga emas berjangka turun karena dolar AS menguat setelah data menunjukkan jumlah klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga turun minggu lalu, meningkatkan ekspektasi Federal Reserve dapat terus menaikkan suku bunga.
Dilansir dari Antara, Jumat (21/7/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange merosot USD9,9 atau 0,50% menjadi ditutup pada USD1.970,90 per ounce.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,59% menjadi 100,8764 pada pukul 15.00 waktu setempat (19.00 GMT).
Data ekonomi yang dirilis Kamis (20/7/2023) juga beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS turun 9.000 ke penyesuaian musiman 228.000 untuk pekan yang berakhir 15 Juli, level terendah sejak pertengahan Mei. Para ekonom memperkirakan 242.000 klaim untuk minggu terakhir.
National Association of Realtors (NAR) melaporkan bahwa penjualan rumah yang ada (existing home) di AS turun 3,3% pada Juni ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,16 juta unit, level terendah sejak Januari. Para ekonom memperkirakan penjualan rumah akan turun ke tingkat 4,20 juta unit.