Wall Street Beragam, Indeks Dow Naik 10 Hari Beruntun

Nasya Emmanuela Lilipaly, Jurnalis
Sabtu 22 Juli 2023 07:09 WIB
Wall Street ditutup mixed (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Wall Street ditutup beragam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Bursa saham AS mixed dengan Dow Jones Industrial Average sedikit menguat untuk membukukan kenaikan hari ke-10 berturut-turut, reli terpanjangnya dalam hampir enam tahun.

Melansir Antara, Sabtu (22/7/2023), indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,01% atau 2,51 poin, menjadi menetap di 35.227,69 poin. Indeks S&P 500 terdongkrak 0,03% atau 1,47 poin, menjadi berakhir pada 4.536,34 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 0,22% atau 30,50 poin menjadi ditutup di 14.032,81 poin.

Untuk minggu ini, Dow menguat 2,1%,.S&P 500 bertambah 0,7% dan Nasdaq melemah 0,6%. Nasdaq telah menguat sekitar 34% tahun ini, terangkat oleh optimisme atas kecerdasan buatan, ekonomi AS yang relatif tangguh dan ekspektasi bahwa siklus kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve akan segera berakhir.

Indeks saham unggulan Dow terangkat oleh kenaikan masing-masing lebih dari 1,0% di Procter & Gamble dan Chevron. Sekarang naik lebih dari 6,0% pada tahun 2023, dibandingkan dengan kenaikan 18% S&P 500.

"Dow bermain catch-up menunjukkan ada rotasi ke sektor lain, seperti kesehatan dan keuangan. Reli tidak hanya teknologi berat lagi," kata Jake Dollarhide, chief executive officer Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma, dikutip dari Reuters.

Nvidia dan Meta Platform masing-masing kehilangan lebih dari 2,0% dalam sesi perdagangan yang berombak, sementara sektor utilitas S&P 500 melonjak 1,5%, diikuti oleh kenaikan 1,0% dalam indeks sektor kesehatan.

Netflix jatuh 2,3%, turun untuk hari kedua berturut-turut setelah hasil kuartalan perusahaan video streaming itu minggu ini gagal mengesankan.

Para analis menghubungkan perdagangan volatil Jumat (21/7/2023) dengan berakhirnya opsi bulanan dan rebalancing khusus yang diharapkan dari multi-triliun dolar Nasdaq 100 setelah penutupan perdagangan.

Sementara The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 25-26 Juli, investor memiliki pandangan beragam tentang kebijakan moneter jangka panjang bank sentral.

American Express merosot 3,9% setelah raksasa kartu kredit itu gagal memeuhi estimasi pendapatan triwulanan dan menegaskan perkiraan laba setahun penuhnya.

SLB turun 2,2% setelah perusahaan jasa ladang minyak top itu tidak memenuhi ekspektasi pendapatan kuartalan karena aktivitas pengeboran moderat di Amerika Utara.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya