Kawasan Industri Terpadu Batang Raup Pendapatan Rp73,87 Miliar

Nasya Emmanuela Lilipaly, Jurnalis
Sabtu 22 Juli 2023 07:44 WIB
Kawasan industri terpadu batang (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) mencatat realisasi pendapatan sebesar Rp249,93 miliar sepanjang 2022. KITB yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) didirikan pada 11 Desember 2020, sebagai upaya pemerintah untuk memiliki Kawasan industri yang mampu bersaing di kancah global untuk menarik minat para investor dan mendukung program hilirisasi di Indonesia.

Pendapatan tersebut meliputi 48 Ha lahan industri dan telah menarik minat investor asing antara lain, Yih Quan Footwear dari Taiwan untuk membangun pabrik sepatu di Asia seluas 16,4 Ha, dan Wavin – Orbia dari Belanda seluas 20 Ha.

Selain industri tersebut KITB juga menarik investor industri Kesehatan antara lain Jayamas Medika Industri seluas 4,1 Ha, Interskala Medika Indonesia seluas 1,4 Ha, dan Tawada Healthcare 1,9 Ha.

"Kinerja keuangan KITB sangat menggembirakan dengan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp73,87 miliar atau 234,5% dibandingkan dengan RKAP 2022, dengan total asset sebesar Rp1,4 triliun atau 109,54% dari RKAP 2022," papar Direktur Keuangan KITB Evi Afiatin usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun 2022, Sabtu (22/7/2023).

RUPS dihadiri oleh para pemegang saham yaitu PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW), PT Pembangunan Perumahan Persero Tbk (PP), PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX), dan Perusahaan Umum Aneka Usaha Kabupaten Batang (Perusda Batang), Seluruh Jajaran Dewan Komisaris, dan seluruh Direksi Perusahaan.

Evi menyampaikan bahwa Kinerja keuangan tersebut menunjukan bahwa tujuan pendirian KITB sebagai destinasi investasi memiliki prospek yang sangat baik. KITB berada pada Zona Jalur Ekonomi Pulau Jawa (Economic Java Belt Zone) yang terkoneksi dengan sangat baik kepada Tol Trans- Jawa dan Jalan ekonomi Nasional Pantai Utara.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya