7 Fakta Suku Bunga Acuan Bank Indonesia

Hafizhuddin , Jurnalis
Sabtu 29 Juli 2023 08:36 WIB
Bank Indonesia. (Foto: BI)
Share :

“Diasumsikan BI akan menaikkan suku bunga acuan sedikit lebih lanjut pada 2023 menjadi 6%,” tulis OECD dalam laporan Economic Outlook Digital Report, 8 Juni 2023.

Kini bank sentral Indonesia tersebut sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 225 basis poin.

Selain itu, OECD juga memproyeksikan Indonesia tidak akan menerapkan dukungan fiskal lebih lanjut yang diberikan melalui insentif perpajakan yang dilakukan pemerintah Indonesia selama pandemi Covid-19 untuk menjaga stabilitas ekonomi.

2. Dampak The Fed Menahan Kenaikan Suku Bunga

Suku bunga Amerika Serikat yang ditahan The Fed merupakan kabar baik bagi kondisi stabilitas ekonomi global. Terlebih bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Negara berkembang bisa mencegah kenaikan suku bunga yang signifikan.

“Untuk Bank Indonesia, bisa ditahan untuk tidak menaikkan suku bunga," ujar Direktur CELIOS sekaligus ekonom, Bhima Yudhistira, pada 15 Juni 2023 yang lalu ke MNC Portal.

3. Momen Penyaluran Kredit Perbankan

Atas Fed Funds Rate yang ditahan, nilai tukar Rupiah akan cenderung stabil. Sehingga Bhima pun berharap suku bunga bisa melandai dan tidak ada kenaikan suku bunga pinjaman.

"Harapannya suku bunga mulai melandai dan tidak ada kenaikan suku bunga pinjaman yang berlebihan, likuiditas perbankan juga masih cukup baik, ya ini saatnya untuk dorong penyaluran kredit," ungkap Bhima.

4. BI Tetapkan Nilai Suku Bunga Acuan

Bank Indonesia mengumumkan akan mempertahankan suku bunga di angka 5,75%. Hal tersebut dipertimbangkan setelah inflasi di Indonesia diketahui mereda lebih cepat dibanding Amerika Serikat. Dengan demikian, investor berkemungkinan akan mempertahankan minatnya pada obligasi pemerintah Indonesia untuk mendukung pasar obligasi domestik dan Rupiah.

5. Pengaruh Ekonomi Cina & Global

Pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) yang terbaru menyiratkan rencana The Fed. Mereka mempertimbangkan menaikkan suku bunga lainnya untuk menahan inflasi menjadi sekitar 2%.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan nilai tukar Rupiah akan terpengaruh, walaupun inflasi dalam negeri terkelola dengan baik.

"Meskipun inflasi utama diperkirakan akan terkelola dengan baik pada akhir tahun ini, sentimen global yang datang dari arah suku bunga Fed, kondisi ekonomi China dan kondisi ekonomi global kemungkinan akan mempengaruhi nilai tukar Rupiah dalam waktu dekat," ujar Josua kepada MPI, 22 Juni 2023 lalu.

6. Pertimbangan BI Tahan Suku Bunga 5,75%

Suku bunga BI7DRR sebesar 5,75% merupakan upaya BI memastikan ekspektasi inflasi agar terus menurun. Sesuai dengan kebijakan moneter yang preemptive dan forward looking.

Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, kemarin Selasa, 25 Juli 2023.

7. Inflasi Terkendali

"Suku bunga 5,75% ini untuk memastikan inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3±1% pada sisa tahun 2023 dan 2,5±1% pada tahun 2024," pungkas Perry.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya