JAKARTA - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan tegas menyampaikan penolakan terhadap penggunaan plastik sekali pakai. Hal ini disampaikan dalam Pawai Bebas Plastik 2023.
Di barisan terdepan dalam pawai ini, Susi mengangkat poster-poster bertuliskan penolakan terhadap sampah plastik sekali pakai termasuk sampah galon sekali pakai.
“Di Pangandaran itu nelayan mancing, 70-80% dapatnya plastik bukan ikan. Kemudian di mana-mana, di pelabuhan, sungai, sampah ini tidak bisa di-grading by nature,” kata Susi, Senin (31/7/2023).
Karenanya, dia mendorong pemerintah untuk mengeluarkan regulasi agar korporasi tidak menggunakan kemasan plastik sekali pakai.
“Saya mengimbau pemerintah untuk meminta korporasi agar segera mengganti kemasan produknya dengan yang degradable plastik dan reuse. Saya juga mengimbau kepada masyarakat agar bijak menggunakan plastik,” tukasnya.
Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Tiza Mafira mengatakan salah satu advokasi yang saat ini sedang dijalankan oleh kelompok masyarakat adalah mengenai solusi guna ulang. Menurutnya, solusi ini sebenarnya sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia dari dulu.
Namun, lanjut Tiza, dengan perkembangan zaman dan adanya perubahan perilaku konsumsi, perlu upaya konkret dari pemerintah dan produsen untuk sama-sama menciptakan ekosistem guna ulang seperti sedia kala.
“Jika ekosistem ini diwujudkan dan dijalankan oleh seluruh masyarakat, Indonesia juga bisa menjadi contoh negara yang mempraktikkan solusi ini, sejalan dengan harapan dalam Global Plastic Treaty yang sedang disusun oleh negara-negara anggota PBB untuk mengakhiri polusi plastik,” katanya.
(Feby Novalius)