Dari sisi pengeluaran, secara umum beban pokok ikut tergerus mengikut penurunan pendapatan, demikian juga biaya penjualan hingga ongkos administrasi.
BACA JUGA:
Namun, terdapat peningkatan dari sisi beban non-contributing plant. Ini merupakan evaluasi perseroan atas jumlah pemborosan biaya produksi, yang meliputi jumlah yang tidak normal atas pemborosan bahan, tenaga kerja atau biaya produk lainnya yang mencapai Rp166,34 miliar.
Balance sheet WSBP selain menunjukkan defisit triliunan, nilai aset WSBP lebih rendah dari utang/kewajiban perseroan (liabilitas). Alhasil, perseroan mengalami defisiensi modal senilai Rp2,36 triliun.
Kas yang dipegang pada akhir Juni 2023 tersisa Rp64,59 miliar, merosot sekitar Rp174 miliar dari awal tahun disebabkan sejumlah pos pengeluaran untuk aktivitas operasional.
(Zuhirna Wulan Dilla)