JAKARTA - Harga minyak dunia turun sekitar 1% pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Harga minyak dunia turun setelah kenaikan enam minggu berturut-turut, karena investor bersiap untuk permintaan, yang lebih lemah dari China dan Amerika Serikat, dua ekonomi terbesar dunia.
Melansir Reuters, Selasa (8/8/2023), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober tergelincir 90 sen atau 1,04%, menjadi menetap pada USD85,34 per barel di London ICE Futures Exchange. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman September merosot 88 sen atau 1,06%, menjadi ditutup pada USD81,94 per barel di New York Mercantile Exchange.
Para analis mencatat enam kenaikan mingguan berturut-turut dan menunjuk ke akhir September yang akan datang dari musim mengemudi musim panas AS dan permintaan yang lebih rendah dari yang diharapkan dari China.
"Cerita China adalah hambatan di pasar ini," kata John Kilduff, partner di Again Capital, menunjuk pada penurunan pariwisata.
"Musim mengemudi musim panas sedang mereda di Amerika Serikat," kata Robert Yawger, direktur energi berjangka untuk Mizuho Securities USA. "Jika Anda tidak membutuhkan banyak bensin, Anda tidak membutuhkan banyak minyak."
Indeks dolar naik terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (7/8/2023), pulih dari kerugian Jumat (4/8/2023) karena pejabat Federal Reserve membuat komentar yang mendukung kenaikan suku bunga tambahan. Dolar yang lebih kuat membuat minyak mentah lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.