JAKARTA - Siapa pendiri PT Indocement? perusahaan produsen semen paling besar di Indonesia.
Nama Perseroan Terbatas Indocement Tunggal Prakarsa (PT Indocement) pertama kali ada pada Juni 1985. Sebelumnya PT Indocement adalah 6 perusahaan terpisah antara lain, 1. PT Distinct Indonesia Cement Enterprise (1973), 2. PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise (1973).
3. PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise (1978), 4. PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise (1979), 5. PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (1980), 6. PT Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise (1980).
Pendiri Awal
PT Distinct Indonesia Cement Enterprise (DICE) sebagai pelopor turunan pabrik semen lain yang telah disebutkan di atas, didirikan oleh Sudono Salim bersama perusahaannya Salim Group. Umurnya yang baru genap 1 tahun, tidak menghalangi Salim Group untuk mendirikan perusahaan pertamanya. Kala itu Sudono Salim mendirikan DICE pada 1973 bersama 3 konglomerat lainnya, Djuhar Sutanto, Ibrahim Risjad dan Sudwikatmono.
Dikutip dari Taylor & Francis (1996), bersama Salim Group, pada tahun pertamanya beroperasi (1975), pabrik semen Salim Group berhasil membuat kapasitas produksi sebanyak 500.000 ton material di pabrik wilayah Citeureup, Jawa Barat, setara dengan 24% total produksi domestik. Angka itu terus bertumbuh hingga 8,9 juta ton kapasitas produksi pada 1985 yang setara dengan total produksi domestik 51%.
Kemudian pada Januari 1985 terjadi merger antara seluruh pabrik semen milik bersama tersebut, menjadi PT Inti Cahaya Manunggal. Lalu namanya kembali diubah pada Juni 1985 dan menghasilkan satu nama yang dikenal hingga saat ini, PT Indocement. Saat itu Pemerintah Indonesia menanamkan modal yang setara dengan 35% total sahamnya PT Indocement.
Kurang lebih 4 tahun berselang, PT Indocement akhirnya menjadi perusahaan publik (Tbk) setelah melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) di Bursa Efek di Indonesia dengan melepas 10% saham kepemilikannya dan menjualnya seharga Rp10.000/lembar saham. Sejak itu PT Indocement menggunakan kode saham INTP.
Sementara bidang usaha pertama PT Indocement adalah pengolahan semen. 6 tahun setelah mengganti namanya, mereka juga mengembangkan ranah usahanya ke sektor beton siap-pakai pada 1991 melalui PT Pionirbeton Industri. Lalu, seraya memenuhi kebutuhan produksi beton siap-pakai tersebut, PT Indocement juga menambang jenis batu andesit (batu pecah belah) yang juga dikenal sebagai agregat.