JAKARTA - Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd (PCJL) kembali ditunjuk sebagai operator Wilayah Kerja (WK) minyak dan gas (migas) Jabung di Provinsi Jambi untuk periode 2023-2043.
Pada periode pertama kontrak Jabung tahun 1993-2023, tercatat PetroChina berada di peringkat ketujuh untuk produksi minyak dan kondensat, serta peringkat kesembilan produksi dan salur gas bumi.
Saat ini, PetroChina telah membukukan produksi harian rata-rata yang stabil di atas 50.000 BOEPD sejak 2006.
Ekonom sekaligus Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) M Rizal Taufikurahman mengatakan, perpanjangan kontrak pasti selalu diikuti oleh tantangan besar berkaitan dengan kondisi sumur blok yang menua sehingga berpotensi turunnya produksi migas.
Penggunaan teknologi-teknologi baru untuk mengatasi tantangan produksi ke depan merupakan komitmen penting dalam meningkatkan pencapaian produksi yang lebih tinggi lagi.
"Penggunaan teknologi baru dan berbagai terobosan operasional dapat meningkat laju produksi pada tahun-tahun mendatang," katanya di Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Dalam mewujudkan peningkatan produksi migas di Jabung dan WK lainnya tersebut juga membutuhkan dukungan dari seluruh stakeholders (pemangku kepentingan) baik pusat maupun daerah.
"Dalam pengelolaan wilayah kerja migas pada tahun-tahun mendatang, dukungan, sinergi dan kolaborasi yang lebih intens mulai baik dari pemerintah pusat, daerah, mitra usaha dan seluruh lapisan masyarakat, di samping pentingnya penggunaan teknologi baru," ujar Rizal.
Sebab dengan berjalannya pengelolaan wilayah kerja migas Jabung dan WK lainnya di Tanah Air, maka realisasi investasi yang selama ini diharapkan terus meningkat akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara itu, Direktur Lembaga Kajian dan Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat (LKPEM) Ade Manggala Hardianto mengatakan, Jabung diproyeksikan akan menjadi salah satu pilar penyokong upaya pemerintah Republik Indonesia mencapai target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD gas di 2030.
"Sejak 30 tahun lalu PetroChina Jabung telah mencatatkan produksi migas cukup signifikan. Tentunya mempertahankan produksi Jabung pada 20 tahun berikutnya merupakan tantangan besar dengan kondisi sumur blok yang menua berpotensi turunnya produksi. Namun hal ini sudah pasti telah dipikirkan dan diantisipasi oleh manajemen PetroChina," katanya