Instrumen Sekuritas Rupiah BI Jadi Upaya Bank Sentral Tarik Modal Asing

Anggie Ariesta, Jurnalis
Kamis 24 Agustus 2023 18:27 WIB
Bank Indonesia terbitkan instrumen sekuritas rupiah (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA – Instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) menjadi upaya bank sentral menarik modal asing. Bank Indonesia menerbitkan instrumen SRBI yang merupakan surat berharga dalam mata uang rupiah sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan menggunakan underlying asset berupa Surat Berharga Negara (SBN) milik BI.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan alasan diterbitkannya SRBI yakni untuk mengelola likuiditas, sekaligus mendukung pengembangan pasar uang dan stabilitas nilai tukar rupiah, karena dapat ditransaksikan dan dimiliki oleh nonbank (penduduk dan bukan penduduk) di pasar sekunder.

"SRBI diterbitkan sebagai instrumen operasi moneter kontraksi yang pro market dalam rangka memperkuat upaya pendalaman pasar uang, mendukung upaya menarik masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio, serta untuk optimalisasi aset SBN yang dimiliki Bank Indonesia sebagai underlying," ungkap Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Menurut Perry, alasan mengapa instrumen ini dinamakan sekuritas karena bentuk sekuritisasi dari surat berharga nasional (SBN) yang dimiliki oleh BI, di mana BI memiliki SBN lebih dari Rp1.000 triliun.

SRBI akan mulai diimplementasikan pada 15 September 2023 sebagai instrumen operasi moneter rupiah kontraksi. Pada tahap awal, SRBI akan diterbitkan pada tenor 6, 9 dan 12 bulan (setelmen T+0) dengan jadwal dan hasil lelang yang akan diumumkan di website BI.

Untuk menarik peminat SRBI, Perry memastikan instrumen ini memiliki suku bunga yang menarik. Penerbitan SRBI ini akan dilakukan melalui lelang dengan bank umum yang menjadi peserta operasi pasar terbuka konvensional dan SRBI dapat dipindah tangankan atau ditransaksikan di pasar sekunder.

"Setelah itu apakah eksportir, apakah investor luar negeri non residen boleh numpang kepada perbankan itu untuk bidding (lelang) kepada BI, biasanya yang ikut lelang adalah para primary dealer BI," lanjutnya.

Perry menuturkan, instrumen operasi moneter yang dikembangkan BI selalu pro market. Artinya, instrumennya sekaligus untuk memperdalam pasar uang, salah satunya SRBI yang diperdagangkan di pasar uang sehingga semakin memutarkan likuiditas di pasar uang.

"Dan karenanya ini juga kita harapkan, kita yakini juga akan menarik investasi portofolio, ini yang kemudian bisa memperdalam pasar valuta asing, dan karena bisa mendukung stabilitas nilai tukar rupiah," pungkas Perry.

Berikut adalah karakteristik SRBI:

1. Menggunakan underlying asset berupa SBN

2. Berjangka waktu 1 minggu sampai dengan 12 bukan

3. Diterbitkan tanpa warkat

4. Diterbitkan dan diperdagangkan dengan sistem diskonto

5. Dapat dipindahtangankan

6. Dapat dimiliki oleh penduduk atau penduduk di pasar sekunder.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya