JAKARTA – LRT Jabodebek mengalami gangguan setelah tiga hari beroperasi. PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operator LRT Jabodebek meminta maaf atas gangguan yang terjadi.
"KAI sebagai operator LRT Jabodebek juga memohon maaf karena ada gangguan-gangguan selama 3 hari pengoperasian," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8/2023).
Joni juga menjelaskan bahwa mengenai penyempurnaan sistem. Secara Operarational Control Centre (OCC) ini sudah align namun demikian ada keluhan masalah pengereman pada saat berhenti yang masih mendadak.
"Ini kita sempurnakan terus dengan LEN dan Siemens, karena ini teknisi Siemens masih berada di OCC di Bekasi Timur dalam rangka penyempurnaan ini,” kata Joni.
KAI berharap masyarakat tetap menggunakan LRT Jabodebek. Semoga LRT Jabodebek menjadi solusi kemacetan dan solusi polusi yang ada di Jakarta.
Sementara itu, Joni mengatakan KAI terus berkoordinasi dengan INKA selaku produsen LRT Jabodebek. Adapun untuk mencegah gangguan, pada Rabu (30/8) malam juga telah dilakukan sweeping pada semua kereta sebanyak 12 trainset dan 2 cadangan.
Adapun sejak pertama hingga hari ketiga volume penumpang LRT Jabodebek telah mencapai 65.375 penumpang. Adapun stasiun yang paling banyak melayani penumpang yaitu Stasiun Dukuh Atas dan Harjamukti.
Rinciannya, volume penumpang LRT Jabodebek pada Senin (28/8) yaitu 6.475 penumpang, pada Selasa (29/8) sebanyak 28.381 penumpang, dan pada Rabu (30/8) sebanyak 30.519 penumpang.
“Kami mengapresiasi minat masyarakat yang begitu tinggi terhadap transportasi massal LRT Jabodebek. Hal ini tentu akan semakin mendorong KAI dan stakeholder untuk terus membenahi layanan LRT Jabodebek di berbagai sisi,” kata Joni.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)