JAKARTA - Kasus penipuan penjual e-commerce kepada pelanggan sangat meresahkan. Di mana ada penipuan dengan nilai transaksi yang besar.
Terkait hal itu, Senior Vice President of Sales, Operations, and Product Tokopedia Rudy Dalimunthe, menyatakan aksi penipuan penjual ke pembeli menjadi perhatiannya.
Pihaknya mengawasi dengan ketat tindakan yang merugikan. Dan Tokopedia juga memanfaatkan AI untuk men-detect aksi tersebut.
"Jadi apabila seller yang terindikasi berbuat tidak baik itu ada validasinya di belakangnya. Di mana risk manajemen yang kita bangun juga cukup sulit ditembus. Ada perbedaan penjual-penjual yang punya indikasi ke sana,” kata Rudy di Yogyakarta, Jumat (1/9/2023).
Dia menyarankan untuk para pembeli bisa lebih pintar pada saat melakukan transaksi. Hal tersebut mencegah adanya bentuk-bentuk penipuan.
"Seperti jangan meng-klik pesanan selesai, jika barang belum sampai, tidak sesuai, atau ada masalah-masalah lain," tuturnya.
“Kemudian saat proses transaksi, misal barang belum sampai. Selama pembeli belum mengonfirmasikan penyelesaian transaksi, uangnya masih di Tokopedia dan belum ditransfer ke penjual. Itu kita tunggu sampai dua hari maksimal,” tambah dia.
Dia menyebutkan Tokopedia memiliki proteksi yang kuat untuk melindungi pembeli. Misalnya ketika barang hilang, selama pembeli belum menyelesaikan transaksi, dana masih tersimpan aman di Tokopedia.
"Apabila barang hilang dana akan kembali baik ke GoPay berbentuk saldo GoPay, atau apabila transaksi menggunakan kartu kredit kembali ke limit kreditnya. Pengembaliannya pakai kartu kredit itu 1-14 hari kerja, bisa menjadi lebih cepat 5-7 hari,” pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)