JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street ditutup beragam pada akhir perdagangan Jumat. Di mana S&P 500 dan Jones menguat setelah data pengangguran membuat ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve bakal dijeda di bulan ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 115,80 poin atau 0,33% menjadi 34.837,71 poin. Indeks S&P 500 naik 8,11 poin atau 0,18% menjadi 4.515,77 poin. Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq turun 3,5 poin atau 0,02% menjadi 14.031,82 poin.
Dari 11 indeks sektor utama S&P 500, enam sektor berakhir di zona hijau, dipimpin sektor energi yang menguat 2,05%.
Untuk minggu ini, indeks S&P 500 naik 2,50%, Dow bertambah 1,43% dan Nasdaq terangkat 3,25%.
Sementara itu, pasar saham AS akan tutup pada perdagangan Senin 4 September 2023 untuk libur Hari Buruh.
Departemen Tenaga Kerja mencatat tingkat pengangguran pada Agustus naik menjadi 3,8%, sementara pertumbuhan upah melambat. Penggajian non-pertanian naik lebih besar dari perkiraan, meskipun data untuk Juli direvisi lebih rendah menjadi 157.000 penambahan pekerjaan.
Data tersebut menambah bukti makroekonomi bahwa Federal Reserve memenangkan perjuangannya melawan inflasi, dan memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral sudah mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunganya.
"Data tersebut menunjukkan bahwa The Fed akan menjadi lebih dovish saat kita memasuki musim gugur. Jika akhir dari pengetatan terjadi lebih cepat, hal ini dapat menyebabkan kenaikan substansial pada saham-saham," kata Manajer Portofolio GLOBALT Investments, Keith Buchanan, dikutip dari Antara, Sabtu (2/9/2023).
Suku bunga berjangka menunjukkan bahwa para pedagang memperkirakan peluang bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuannya akhir bulan ini.