JAKARTA - Harga emas menguat tipis pada akhir perdagangan Jumat. Emas berbalik menguat karena data pekerjaan AS melambat.
Data tersebut menjadi pesan bahwa Federal Reserve kemungkinan tidak akan melakukan kenaikan suku bunga lebih lanjut dalam waktu sekarang.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange naik USD1,20 atau 0,06% menjadi USD1.967,10 per ounce. Sebelumnya emas menyentuh level tertinggi di USD1.980,20 dan terendah di USD1.960,70.
Untuk minggu ini, kontrak emas berjangka menguat 1,40%, meskipun merosot 2,00% sepanjang Agustus. Demikian dikutip dari Antara, Sabtu (2/9/2023).
Analis OANDA, Craig Erlam mengatakan, harga emas menguat kemudian turun dari level tertingginya karena data non-farm payroll (gaji non-pertanian) setidaknya, memberi sinyal bahwa suku bunga mungkin tidak akan naik lebih jauh. Ini sesuatu yang tampaknya dianggap positif oleh semua aset berisiko.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa AS menambah 187.000 pekerjaan pada Agustus namun tingkat pengangguran melonjak secara tak terduga menjadi 3,8% dari 3,5% pada Juli. Data ini mencerminkan dampak dari suku bunga yang tinggi dan pendinginan bertahap perekonomian AS akibat booming yang terjadi setelah lockdown akibat pandemi.
Data ketenagakerjaan yang menurun, dikombinasikan dengan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertimbangkan kembali kenaikan suku bunga bulan ini, mendukung emas.
Sementara itu, The Fed mempunyai tiga kesempatan lagi untuk menaikkan suku bunganya tahun ini, dengan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang merupakan pembuat kebijakan, mempunyai keputusan suku bunga yang dijadwalkan pada 20 September, 1 November, dan 13 Desember.
Data ekonomi lainnya yang dirilis pada Jumat (1/9/2023)) beragam. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS dari Global S&P turun menjadi 47,9 pada Agustus dari 49,0 pada Juli, menunjukkan penurunan yang lebih kuat dalam kondisi operasional di produsen barang-barang AS.
Adapun harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember melemah 25,00 sen atau 1,01% menjadi USD24,562 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober tergerus USD5,70 atau 0,58% menjadi menetap pada USD968,70 per ounce.
(Feby Novalius)