JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan ASEAN perlu bersatu dalam hal perdagangan karbon sebagai upaya antisipasi perubahan iklim.
“Penting bagi semua anggota ASEAN untuk bekerja sama, karena dana perubahan iklim dan pasar karbon sangat penting untuk masa depan berkelanjutan,” kata Airlangga dalam kegiatan ASEAN Business & Investment Summit 2023 di Jakarta dikutip Antara, Minggu (3/9/2023).
Dia mencontohkan, Singapura dan Malaysia sedang mengerjakan perdagangan karbon dengan sistem yang berbeda. Sementara itu, Indonesia melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengembangkan kebijakan mengenai bursa karbon yang tertuang pada Peraturan OJK Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon.
Dalam konteks itu, negara-negara ASEAN bisa saling bekerja sama untuk perdagangan karbon.
“Kami tidak ingin ASEAN terpecah belah oleh pendanaan hijau secara global. Kita butuh kolaborasi dengan negara-negara ASEAN lainnya,” ujar Menko Airlangga.