Dia menambahkan kalau kegiatan ini berawal dari inisiatif KPPBC Gresik untuk melakukan pemetaan kendala dan permasalahan yang dihadapi perajin tenun yang kemudian berlanjut pendampingan intensif seperti edukasi ekspor, kurasi produk, bahan baku, merk, akses pasar dan pembentukan koperasi.
"Keberhasilan ekspor Desa Wedani perlu dikembangkan dengan cara berkolaborasi dengan LPEI, Pemkab dan asosiasi UMKM untuk menjadikan Desa Wedani sebagai desa devisa karena memenuhi kriteria yaitu, satu produk dalam satu wilayah, mayoritas penduduk adalah penenun dan memiliki potensi ekspor," katanya.
Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Yulastiawarman menambahkan joka pengenalan produk tenun Wedani dipamerkan di pameran Presidensi G20 di JCC. Serta turut tampil pada Indonesia Fashion Week dan temu bisnis bersama buyer Malaysia dibantu KBRI Kuala Lumpur pada Juli 2023.
"Diharapkan kemampuan menenun warisan leluhur dapat dipertahankan sehingga desa ikonik tenun terus melekat di Desa Wedani dan memperkaya produk tradisional Nusantara," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)