JAKARTA - 10 miliarder Asia kini tengah gencar melakukan investasi di hotel pasca pandemi. Diketahui, peningkatan pesat sektor perjalanan di Singapura telah menarik perhatian banyak pelaku bisnis perhotelan terkaya.
Setidaknya 10 miliarder, termasuk Pansy Ho dari Hong Kong dan Sukanto Tanoto dari Indonesia, kini berinvestasi lebih dari USD6 miliar atau setara Rp92 triliun untuk membangun hotel baru dan memperluas operasi mereka di seluruh negara kota tersebut dilansir dari Forbes Asia, Minggu (24/9/2023). (Kurs: Rp15.393/USD)
BACA JUGA:
Kawasan perbelanjaan utama Singapura di Orchard Road akan menjadi lokasi beberapa hotel terbaru di negara ini
Grup UOL sedang sibuk mengembangkan lokasi gedung Faber House di Orchard Road menjadi hotel 19 lantai yang menjanjikan dan akan menawarkan 200 kamar untuk para tamunya.
Terletak tepat di belakang Kedutaan Besar Thailand, Pan Pacific Orchard dibuka untuk pertama kalinya pada bulan Juni. Hotel mewah dengan 347 kamar ini menampilkan empat teras terbuka, dengan lebih dari 7.300 meter persegi dedaunan menutupi gedung 23 lantai. Hotel yang terinspirasi dari alam ini telah menjadi salah satu properti andalan UOL, yang dikendalikan oleh miliarder perbankan dan properti Singapura Wee Cho Yaw.
BACA JUGA:
Pada bulan Februari tahun lalu, OUE milik miliarder Indonesia Mochtar Riady membuka kembali Hilton Orchard, yang sebelumnya merupakan Mandarin Orchard. Kamar berkapasitas 1.080 kamar telah direnovasi secara ekstensif dengan desain yang mencerminkan warisan pertanian Singapura.
Di dekat Orange Grove Road, Invictus Developments milik miliarder Indonesia Bachtiar Karim sedang membangun hotel butik dengan 143 kamar di bawah merek trendi mereka, The Standard. Properti itu dijadwalkan dibuka tahun depan tepat di sebelah Shangri-La.
BACA JUGA:
Tak jauh dari Orchard Road, COMO Metropolitan Singapore akan dibuka bulan ini. Kompleks hotel dan perbelanjaan dengan 156 kamar ini dikembangkan oleh Como Hotels & Resorts, perusahaan berbasis di Singapura yang didirikan oleh Christina Ong, istri direktur pelaksana Hotel Properties Ong Beng Seng.
Jajaran penginapan baru di Singapura yang terus bertambah akan mendapat manfaat dari kebangkitan kembali negara ini pascapandemi. Kunjungan pengunjung ke Kota Singa meningkat dua kali lipat menjadi 1,42 juta pada bulan Juli dibandingkan tahun lalu, didukung oleh kembalinya wisatawan Tiongkok, menurut data dari Singapore Tourism Board.
Pemerintah memperkirakan sebanyak 14 juta wisatawan akan mengunjungi negara ini pada tahun ini dan menghabiskan dana hingga USD21 miliar. Dari para pengunjung tersebut menaikkan tarif kamar ke tingkat rekor, menurut laporan oleh perusahaan manajemen perjalanan FCM Consulting.
Tarif kamar rata-rata bulan ini telah meningkat menjadi USD880 per malam sejauh ini, melonjak 27% dibandingkan tahun lalu, karena negara kota ini menjadi tuan rumah serangkaian acara Internasional seperti Formula Satu Grand Prix Singapura, katanya.
Hotel-hotel di sekitar sirkuit Formula Satu bisa mengenakan tarif premium, dengan tarif kamar di Marina Bay Sands (MBS) yang ikonik berkisar USD2.000 per malam selama balapan akhir pekan dari tanggal 15-17 September dari USD800 per malam di bulan lalu.
MBS sedang membangun menara baru untuk menambah 1.000 suite lagi ke dalam inventarisnya saat ini yang berjumlah 2.561 kamar sebagai bagian dari rencana perluasannya yang mencakup pembangunan arena hiburan berkapasitas 15.000 kursi.
Selain itu, perusahaan telah menghabiskan USD1,1 miliar lagi untuk membuka dua hotel baru di Kota Singa pada akhir tahun.
“Prospeknya sangat positif,” kata Carolyn dalam wawancara yang diterbitkan di Forbes Asia edisi September.
“Hanya saja dengan suku bunga yang tinggi, banyak investasi yang membutuhkan jangka waktu yang sangat panjang," menurut laporan tambahan dari Gloria Haraito dan Jessica Tan.
(Zuhirna Wulan Dilla)