JAKARTA - Truk ODOL (Over Dimension Over Loading) menjadi salah satu truk yang memiliki biaya sosial paling tinggi.
Hal yang memuat truk ini memiliki biaya sosial yang tinggi adalah karena karena kerusakan jalan, kecelakaan dan juga polusi udara yang diakibatkan.
Dilansir melalui akun Instagram Ditjen Perhubungan Darat @ditjen_hubdarat, Minggu (1/10/8/2023) truk odol yang menjadi penyumbang polusi udara terbesar.
“#MitraDarat, ternyata kerugian negara akibat truk ODOL mencapai Rp43 triliun dalam satu tahun karena truk ODOL (Over Dimension Overloading). Biaya sosial yang tinggi ini, di antaranya adalah karena kerusakan jalan, kecelakaan, dan juga polusi udara yang diakibatkan. Dikarenakan truk-truk tersebut mengkonsumsi bahan bakar yang lebih kotor, yaitu biosolar yang merupakan BBM kotor karena kadar sulfur yang tinggi”, mengutip caption di dalam unggahan Instagram.
Bahan bakar yang digunakan truk ODOL ini adalah biosolar dengan kadar sulfur yang tinggi, sehingga membuat mesin pada truk harus bekerja lebih keras yang mengakibatkan emisi meningkat.
“Truk-truk ODOL menggunakan mesin yang besar, yang memerlukan bahan bakar lebih banyak dari seharusnya karena beban mesin yang bekerja lebih berat sehingga pada akhirnya menyebabkan emisi meningkat. Dan ketika mesin besar menggunakan BBM kotor, maka hasilnya juga akan menyebabkan udara semakin kotor. Keadaan truk ODOL seperti ini memicu 20% pencemaran udara, penyumbang kedua terbesar polusi udara dari transportasi setelah sepeda motor”, mengutip caption di dalam unggahan Instagram.
Melalui postingan tersebut, terdapat juga ajakan kepada Masyarakat untuk mengurangi polusi udara, sehingga bisa sama-sama lebih aman dan nyaman.
“Sudah keharusan kita jaga kesehatan dan lingkungan kita, #MitraDarat! Hindari polusi udara, tekan angka pelanggaran jadi Zero ODOL”, mengutip caption di dalam unggahan Instagram.
(Taufik Fajar)