2. Rig Minyak Amerika Serikat Turun
Salah satu alasan lainnya yakni, perusahaan-perusahaan energi AS pada bulan Agustus mengurangi jumlah anjungan lepas pantai (rig) minyak aktif selama sembilan bulan berturut-turut. Sedangkan gabungan jumlah rig minyak dan gas alam turun untuk bulan keempat berturut-turut.
Jumlah rig minyak turun sebanyak 17 rig pada bulan Agustus, penurunan terpanjang sejak November 2019 ketika jumlah tersebut turun selama 12 bulan berturut-turut.
Sementara itu, rig gas turun sebanyak 13 rig pada bulan Agustus, setelah meningkat sebanyak empat rig pada bulan lalu.
3. Harga minyak mentah dunia
Selanjutnya ada faktor dari harga minyak mentah dunia itu sendiri. Jika harga globalnya sangat tinggi, maka biaya operasional perusahaan penyedia BBM di Indonesia akan meningkat. Sehingga harga BBM di Indonesia akan turut naik.
4. Kurs rupiah
Penyebab terakhir adalah nilai kurs rupiah terhadap dolar AS yang melemah. Dengan lemahnya nilai rupiah maka pemerintah harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk membeli minyak yang harganya berdasarkan dolar AS.