JAKARTA - 5 penyebab pinjol tidak di acc. Pinjol atau pinjaman online merupakan sebuah langkah yang menawarkan kemudahan bagi para nasabah dengan memberikan pinjaman yang berupa uang dengan cepat dan mudah.
Tapi sebenarnya pinjaman online ini juga sebuah langkah yang tidak baik, dan juga bukan sebuah solusi yang tepat, apalagi kita menggunakannyan untuk sesuatu yang tidak penting.
Memang betul jika pinjaman online bisa menjadi sebuah alat yang sangat membantu dan bermanfaat untuk kita sesuai situasi tertentu, tapi perlu di garis bawahi bahwa ini bukan menjadi solusi terbaik. Perlu diingat jika ingin melakukan sebuah pinjol pinjamlah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan untuk membayarnya nanti, serta pahami terlebih dahulu syarat dan ketentuannya, dari bunga yg di dapat, denda dan rincian biaya lainnya juga.
Lalu apa sebenarnya penyebab pinjol tidak di ACC? Dilansir dari beberapa sumber informasi pada, Senin (2/9/2023) bahwa ada 5 penyebab yang akan menyebabkan pengajuan pinjol tidak akan di acc sebagai berikut:
1. Persyaratan Dokumen Tidak Lengkap/Jelas
Proses persetujuan pinjaman online membutuh proses kelengkapan data yang akurat. Hal ini jelas, karena perusahaan menghindari kemungkinan rugi dalam proses pengembalian jadi pastikan dokumen yang diunggah seperti KTP hingga slip gaji terlihat dengan jelas. Perusahaan yang baik akan memeriksa secara detail dokumen tersebut, sekaligus memeriksa apakah kamu layak diberi pinjaman.
Akan memberi informasi berupa SMS atau email resmi guna perbaikan.
2. Pinjaman Melebihi Limit
Pengajuan dana nasabah melebihi limit atau batas nominal yang bisa diberikan perusahaan. Misal saja limit yang diberikan hanya Rp5 juta, namun nasabah mengajukan Rp7 juta. Nominal yang lebih besar dari limit sehingga dengan jelas akan membuat perusahaan menolak pengajuan. Penetapan limit tersebut, pada dasarnya disesuaikan perusahaan dengan kapasitas keuangan nasabah melalui gaji atau history credit yang bersangkutan.
3. Nama Peminjam dan Nama Rekening Penerima Berbeda
Sering kali perusahaan menemukan bahwa nama peminjam justru berbeda dengan nama pada nomor rekening yang dicantumkan. Kondisi ini sering terjadi pada pasangan suami istri, atau rekan peminjam, meski memiliki hubungan, perbedaan ini justru akan membuat perusahaan mungkin menolaknya. Perusahaan akan berusaha mengurangi kemungkinan penipuan data peminjam menggunakan data palsu.