Dari kondisi alam itu, lanjut Erick, pemerintah tetap mengusulkan beberapa opsi alternatif, salah satunya impor 1 juta ton beras dari negara komunis. Opsi ini untuk mengantisipasi menipisnya pasokan beras.
Kelangkaan pangan dasar tentu menyebabkan melonjaknya harga di pasaran. Perkara ini yang dihindari pemerintah.
"Yang harus kita antisipasi, produksi terus didorong tetapi, stok juga terus kita dorong jangan sampai harga beras terus melonjak, kita cari solusi, kerja sama, bukan ngomong-ngomong tidak ada solusinya, Presiden memastikan harus ada solusi, itu yang kita dorong," tutur dia.
Saat ini Bulog belum mendapat penugasan pemerintah untuk kembali mendatangkan 1 juta ton beras dari China, setelah perusahaan berhasil mengimpor 2 juta ton beras sepanjang tahun ini.
Meski begitu, Direktur Utama Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan, otoritas China siap mendistribusikan komoditas primer ini, jika dibutuhkan Indonesia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)