Penguatan Dolar berpotensi menekan harga emas. Namun, peluang penguatan harga emas tetap ada, terutama untuk investasi jangka panjang.
2. Obligasi SBN
Kenaikan yield obligasi AS (US Treasury) juga mempengaruhi pasar. Yield US Treasury dan Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun mulai menunjukkan penurunan, pada Rabu (11/10/2023), setelah mencapai level tertinggi tahun ini.
Pembelian obligasi negara di pasar sekunder memiliki potensi keuntungan melalui pendapatan tetap dan capital gain jika harga obligasi naik.
3. Saham Migas
Konflik di Timur Tengah memicu gejolak harga minyak. Harga minyak mentah Brent and WTI meroket, pada Senin (9/10/2023), ketika eskalasi konflik mencuat.
Dalam seminggu terakhir, mayoritas emiten saham migas mencatat kinerja positif. Peningkatan harga minyak dunia menjadi sentimen positif bagi saham-saham industri migas.
Namun, penting untuk diingat bahwa saham-saham ini bersifat siklikal. Potensi koreksi mungkin terjadi saat harga minyak turun.
Strategi trading jangka pendek bisa jadi pilihan cerdas, tetapi investor ataupun trader juga perlu mempertimbangkan strategi profit-taking dan manajemen risiko yang matang.
4. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Penurunan harga SBN memberikan peluang untuk berinvestasi dalam reksa dana pendapatan tetap dengan aset dasar SBN.
Meskipun terdampak, indeks reksa dana pendapatan tetap menunjukkan kinerja unggul tahun ini, cocok untuk investasi jangka menengah hingga panjang.
(Taufik Fajar)