Salah satu proyek paling kontroversial adalah sewa beli tanker Samudra. Akhirnya pada tahun 1975 Ibnu Sutowo meninggalkan utang besar negara mencapai USD10,5 miliar. Padahal pendapatan dalam negeri mencapai USD6 Miliar.
Sebagai informasi, Pemerintah yang berada dibawah pemerintahan Presiden Soeharto mencium adanya tindak korupsi di tubuh Pertamina. Lalu, Ibnu Sutowo lengser dari jabatannya, tetapi dia tidak dinyatakan bersalah.
(Feby Novalius)