IHSG Diproyeksi Tembus Level 7.100 di Akhir Tahun Ini

Cahya Puteri Abdi Rabbi, Jurnalis
Rabu 18 Oktober 2023 12:26 WIB
IHSG akhir tahun diprediksi tembus level 7.100 (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menembus level 7.100 di akhir tahun 2023. Pengamat pasar modal, Hans Kwee mengatakan pada Oktober ini indeks akan bergerak cenderung ke arah positif. Kemudian, akan terjadi koreksi pada November dan kembali berpotensi rally pada Desember mendatang.

“Jadi setelah tidak ada kenaikan yang signifikan selama tahun ini, kita pikir Desember ada peluang untuk Santa Claus rally walaupun tidak terlalu signifikan,” kata Hans dalam Market Buzz IDX Channel pada Rabu (18/10/2023).

Hans melanjutkan, pergerakan indeks dalam negeri juga akan dipengaruhi keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dalam menaikkan tingkat suku bunga acuan. Ia mengatakan, pada November mendatang The Fed diperkirakan masih akan menahan suku bunga, kemudian pada Desember diproyeksikan akan menaikkan suku bunga apabila tingkat inflasi Negeri Paman Sam tersebut kembali naik.

“Jadi tren pasarnya akan konsolidasi, walaupun ada event tahun politik yang harusnya bisa jadi sentimen positif, tapi faktor global juga memengaruhi,” ujar Hans.

Sebelumnya, Head of Investment Information Mirae Asset, Martha Christina mengatakan, indeks mengalami penurunan 0,2% secara month on month di September 2023. Hal ini dikarenakan adanya kabar bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunga, yang membuat nilai tukar Rupiah dan yield obligasi mengalami kenaikan.

Sementara, secara kuartalan, IHSG tercatat outperform atau naik 4,2% yang ditopang oleh kenaikan harga komoditas. Dalam hal ini, sektor bahan baku dan sektor energi menjadi sektor dengan kinerja terbaik sepanjang kuartal III 2023.

“Sementara sektor teknologi menjadi pemberat IHSG, di mana secara year to date turun 16% dan secara kuartalan turun 9%,” ujar Martha.

Martha menyebut bahwa potensi window dressing masih tinggi. Sebagai informasi, Window dressing adalah kegiatan di mana investor institusi di pasar modal mempercantik portofolionya agar laporan keuangan tahunannya terlihat lebih baik.

Sepanjang Oktober dan Desember dalam 10 tahun terakhir, IHSG mencetak rerata return 2,1% dan 2,6%. Aksi window dressing umumnya dilakukan dengan membeli efek-efek di pasar modal secara lebih agresif, sehingga membuat pasar saham bergerak positif.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya