Pertamina Cari Harga Minyak Murah di Tengah Perang Israel-Hamas

Atikah Umiyani, Jurnalis
Rabu 18 Oktober 2023 14:04 WIB
Pertamina Cari Harga Minyak Murah di Tengah Perang Israel-Hamas. (Foto: Okezone.com/Pertamina)
Share :

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mulai mengantisipasi dampak perang Timur Tengah yang terjadi antara Hamas-Israel. Di mana dampaknya mempengaruhi pasokan minyak.

Untuk mengantisipasi hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengungkapkan, PT Pertamina (Persero) saat ini sedang menjajaki beberapa negara untuk mencari harga minyak mentah yang lebih murah seperti negara-negara di Timur Tengah lainnya hingga Afrika. Sebab seperti diketahui, Indonesia lebih banyak mengimpor minyak ke negara Nigeria dan Arab Saudi.

"Sebenarnya Pertamina bisa melakukan lelang, kedua dilakukan business to business (b2b) atau government to government (g2g) atau government to business (g2b). Sekarang pertamina sedang menjajaki beberapa negara untuk mencari crude yang lebih murah," jelasnya ketika ditemui di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Diakui Djoko, Rusia sejatinya menawarkan harga minyak mentah yang lebih murah. Namun karena adanya konflik Rusia-Ukraina maka pemerintah Indonesia mengurungkan niat untuk impor dari negara tersebut dan mencari alternatif negara lain.

"Sebetulnya Rusia menawarkan lebih murah tapi karena ada konflik Ukraina dan Rusia, kita sudahlah daripada nanti bermasalah di kemudian hari kita cari ke tempat lain," sambungnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi kementerian ESDM Tutuka Ariadji juga mengaku terbuka untuk mencari sumber-sumber minyak mentah baru untuk menghindari permasalahan pasokan.

Tutuka menegaskan, dirinya tidak membatasi negara mana saja yang akan menjadi sumber minyak Indonesia selanjutnya selama energy security terpenuhi dan terjangkau, karena prioritas utamanya ialah pasokan energi yang harganya dapat terjangkau oleh masyarakat. Katanya, Indonesia juga telah memiliki Dewan Energi Nasional (DEN) yang bertugas menganalisis dan menyiapkan cadangan strategi dan operasinal untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri.

"Intinya terbuka mencari sumber minyak dari mana saja. Sekarang kita impor paling besar dari Arab Saudi dan Nigeria, banyak sih tapi sebagian besar dari dua itu," ujarnya ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (16/10/2023) lalu.

Tutuka menuturkan, guna menjaga upaya pasokan energi dalam negeri maka Indoneisa harus mencari sumber dari negara lain di luar Saudi Arabia tersebut.

"Kita buka memang kalau ada masalah harus kita ambil (minyak) dari mana dan sebagainya. Yang jelas, pasokan energi harus terpenuhi dan dapat terjangkau oleh masyarakat, affordability," tandas Tutuka.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya