JAKARTA – Presiden Jokowi memberi tugas ke Menteri BUMN Erick Thohir jelang pemilu 2024. Pekerjaan rumah yang perlu dan mendapat perhatian besar para pembantu Presiden adalah kenaikan harga komoditas pangan dan energi.
Terkait hal tersebut, Jokowi pun meminta Erick Thohir tetap fokus di internal pemerintahan, terutama menangani dampak kenaikan harga pangan dan energi di dalam negeri.
"Iya karena itu yang diminta. Ingat sekarang ada isu geopolitik pangan naik, energi, ekonomi (dampak) perang (Rusia-Ukraina), kemarin panas di Israel dan Palestina," ujar Erick kepada wartawan, Kamis (2/11/2023).
Di tengah sejumlah menteri berjibaku dengan kepentingan partai, Kepala Negara justru memberikan kepercayaan kepada Erick untuk fokus pada tugas dan tanggung jawabnya selaku petinggi negara.
"Ya perlu lah ada figur yang dipercaya dan fokus untuk itu. Ini jadi konteks jangan kita terlena, saya sudah bilang jangan pemilu 5 tahun, tapi Indonesia ratusan tahun jangan terbelenggu karena yang 5 tahun," katanya.
Potensi krisis pangan dan energi global menjadi ancaman serius bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Diperkirakan 179 sampai 181 juta orang di 41 negara akan menghadapi krisis pangan. Saat ini lonjakan harga pangan dan energi tidak dapat dihindari akibat perang Rusia-Ukraina.
Di Indonesia, sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan harga secara signifikan. Bahkan, harganya menyentuh level tertinggi selama tujuh tahun terakhir.
Atas kondisi tersebut, Erick Thohir mengatakan, Indonesia tak punya banyak waktu. Harus ada langkah strategis yang diambil Indonesia dibalik potensi ancaman tersebut.
“Kita tidak punya waktu banyak, hari ini kita bisa saksikan dengan situasi global tekanan terhadap pangan sangat tinggi," tutur Erick.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)