JAKARTA – Beredar video di media sosial (medsos) memperlihatkan atap stasiun Kereta Cepat Whoosh di Halim diduga bocor akibat hujan deras.
Terkait hal itu, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko menyebut, perkara itu hal biasa saja. Kendati begitu, kebocoran atap stasiun kereta cepat menjadi menjadi masukan bagi pemerintah sehingga dapat diperbaiki kedepannya.
"Biasalah dalam proyek kan ada, kan dalam proses implementasikan baru ujan kemarin ya, tentunya ini kita jadikan masukan, kita perbaiki ke depan," ujar Tiko saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (6/11/2023).
Tiko tidak menjelaskan apakah ada kesalahan teknis dalam konstruksi saat stasiun tersebut dibangun oleh PT Wijaya Karya Tbk, atau WIKA. Namun begitu, pihaknya sudah mengarahkan agar WIKA memperbaiki kerusakan yang terjadi.
"Pasti dong, itukan bagian dari persyaratan mereka harus punya jangka panjang untuk memperbaiki kualitas daripada,," katanya.
Dia juga mengaku jika belum ada pengujian atau testing bagaimana stasiun dihadapkan pada cuaca buruk, misalkan hujan yang disertai angin kencang.
"Karena kan kemarin belum sempat ada testing tentu pada saat ujan deras," bebernya.
Tak hanya Stasiun Halim, kejadian serupa juga dialami di Stasiun Cawang untuk Light Rail Transit (LRT) Jabodebek . Di mana, plafon stasiun mengalami kebocoran akibat hujan deras.
Sebelumnya Vice President Public Relations KAI, Joni Martinus mengatakan, curah hujan yang cukup tinggi pada Sabtu malam hari di sekitar area Stasiun Kereta Cepat Halim dan Stasiun Cawang mengakibatkan plafon kedua stasiun bocor, namun kondisi tersebut tidak mengganggu area pelayanan secara keseluruhan.
(Taufik Fajar)