Menurutnya, ketersediaan infrastruktur di desa memang jadi pendorong untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi wilayah, namun ketersediaan infrastruktur saja tidak akan lebih optimal jika tidak ada dukungan dari sumber daya manusia yang kuat di desa.
"Kalau kita melihat infrastruktur, saya kira 10 tahun pak Jokowi sudah melaksanakan itu, pertanyaan ada yang protes kenapa bandara sepi, pelabuhan sepi, jalan tol belum menghasilkan," lanjutnya.
Sebab menurut Ganjar pengoptimalan sekaligus menjaga kearifan lokal di suatu desa bisa menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih kokoh karena tumbuh secara organik. Pengembang ekonomi desa sekaligus menjaga kearifan lokal juga diharapkan mampu menghasilkan nilai tambah yang lebih luas bagi masyarakat desa itu sendiri.
"Maka utilisasi kita lakukan, hari ini bukan hanya urusan pemerintahan pusat, bagaimana mengorkestrasi pemangku kepentingan di daerah, kemudian konsep yang kita lakukan bagaimana infrastruktur bisa kita dorong," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)