Sekali lagi Arya menegaskan, tidak ada pengurangan dalam penyaluran BBM pertalite dan solar. Besaran penyaluran pertalite secara year to date (YTD) hingga 31 Oktober 2023 di Kalimantan mencapai 78 persen dan biosolar mencapai 81 persen dari kuota yang sudah ditetapkan.
“Artinya kalau dilihat dari sisa kuota masih aman hingga akhir tahun,” jelasnya.
Juga untuk seluruh stok di Terminal BBM, Patra Niaga memiliki ketahanan stok secara akumulatif untuk 9-12 hari BBM jenis gasoline (pertamax dan pertalite) maupun gasoil (solar, pertadex, dexlite).
“Tidak ada kelangkaan dan stok masih aman di Terminal BBM,” tandas Arya.
Pertamina juga mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya. Untuk masyarakat yang mampu secara ekonomi yang masih menggunakan BBM subsidi seperti pertalite, atau solar, diharapkan dapat beralih untuk menggunakan BBM Non Subsidi seperti pertamax, pertamax turbo, pertadex atau dexlite.
“Kami berharap masyarakat bisa membeli BBM secara bijak terkhusus BBM Subsidi, belilah BBM sesuai kebutuhan dan spesifikasi kendaraan,” pungkas Arya. Diketahui mobil atau motor produksi sepuluh tahun terakhir akan lebih responsif bila diisi dengan bahan bakar non subsidi yang memiliki angka oktan atau pun cetan lebih tinggi dari bahan bakar non subsidi.
(Taufik Fajar)