Sosialisasi pun dinilai sangat penting agar masyarakat lebih memahami geothermal.
BACA JUGA:
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy (PGE) Julfi Hadi, lantaran masyarakat Indonesia yang tidak mengerti apa itu geothermal.
Menurutnya, sosialisasi kepada masyarakat menjadi tantangan. Padahal, geothermal memberikan banyak manfaat dan tidak merugikan dalam jangka panjang.
BACA JUGA:
Dia menjelaskan, bahwa geothermal hanya mengambil sumber daya panas yang ada di bumi. Sehingga, sumber panas yang diambil tersebut dapat dijadikan listrik.
“Panasnya itu diambil karena ada air di bawah itu. Airnya yang diambil. Jadi kalau didrill, itu 99 persen air yang ke luar. Mungkin satu persen, dua persen hanya CO2 (karbon dioksida). Jadi, very clean energy,” katanya dalam Chief Talk Okezone di Jakarta.
Julfi melanjutkan, bahwa air panas yang telah diambil ini akan menjadi listrik.
Lalu, sebagian air tersebut akan di-inject agar bisa mengambil sumber panas kembali sehingga tidak ada yang terbuang.
BACA JUGA:
Sambungnya, pengembangan energi geothermal di Indonesia sudah berjalan selama 40 tahun dan terletak di bawah Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Ini menunjukkan bahwa ketersediaan sudah 100%.
“Kita sudah dianugerahi energi tersebut. Sekarang tugasnya semua stakeholder, media untuk ngepush ini,” pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)