"Kerja sama ini menjadi komitmen Indonesia untuk memimpin inisiatif sustainability yang berdampak secara global dimulai dengan partisipasi kami pada COP28 untuk menunjukkan komitmen ini," ungkap Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro.
Menurut laporan yang ditulis Boston Consulting Group bersama Fairatmos yang berjudul Climate Technology in Southeast Asia: Key to Unlocking the World’s Carbon Sink, Nature-based Solutions (NbS) atau Solusi Berbasis Alam, dapat secara signifikan berkontribusi terhadap usaha dalam mencapai net-zero emission, dengan potensi mitigasi maksimal sebesar 21,7 Gt CO2e/tahun, atau mengurangi 60 persen emisi yang diproyeksikan pada 2030.
Indonesia berpotensi untuk menyumbang 67 persen dari total suplai kredit karbon dari Asia Tenggara.
Penandatanganan pengembangan proyek karbon oleh Pertamina NRE dan Fairatmos. (Foto: dok Pertamina)
Melalui kerja sama ini, Fairatmos dan Pertamina NRE akan bersama-sama mengembangkan dan mengimplementasikan proyek-proyek pengurangan emisi karbon berbasis alam.
Nantinya kerja sama akan fokus dalam membangun teknologi dalam pengembangan pasar karbon. Masing-masing pihak akan menjajaki potensi kerja sama strategis, teknis, dan komersial secara kolaboratif.