"Bukan enggak ada yang masuk (investor asing), harus diingat, sudah ada yang masuk. Tapi, saya diperintahkan Presiden untuk di klaster A memprioritaskan kepada pengusaha dalam negeri, agar tempat premium itu dikuasai oleh anak-anak negeri sendiri," katanya.
Meski belum bisa menyebut total investasi asing yang masuk ke IKN, Bahlil menyampaikan bahwa beberapa negara yang sudah menanamkan modalnya adalah Uni Emirat Arab, China, dan Korea Selatan.
Sebelumnya, Bahlil melakukan kunjungan ke China untuk mempromosikan IKN pada akhir November lalu. Ia menyebut kebutuhan investasi di IKN sebesar 32 miliar dolar AS untuk pembangunan infrastruktur, properti, dan energi terbarukan.
Menurutnya, angka tersebut merupakan potensi besar bagi investor untuk dapat memanfaatkan peluang tersebut.
(Taufik Fajar)