JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) menyoroti kinerja logistik Indonesia yang mengalami penurunan pada tahun ini. Menhub pun mendorong Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) supaya lebih memiliki daya saing yang tinggi.
Berdasarkan data Logistics Performance Index (LPI) yang dirilis Bank Dunia 2023. Skor Indonesia anjlok 17 peringkat dari peringkat 46 pada 2018, menjadi peringkat 63 tahun 2023 dengan penurunan skor dari 3,15 menjadi 3,0.
Hasil rilis LPI 2023 menempatkan Singapura pada peringkat pertama dengan skor 4,3 dan Malaysia pada peringkat 31, diikuti Thailand peringkat 37, Philipina peringkat 47 dan Vietnam peringkat 50.
"Yang jelas indeks kita masih belum baik dan lebih rendah dari negara-negara tetangga. Celakanya ada yang nomor 1 di dekat kita," katanya dalam acara Musyawarah Nasional Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) / Indonesian Logistics and Forwarders Association (ILFA) ke VII di Jakarta, Senin (11/12/2023).
Dengan index logistik yang mengalami penurunan tersebut, Menhub meminta ALFI/ILFA untuk meningkatkan daya saing dalam industri perlogistikan di Indonesia supaya index logistik Indonesia dapat naik dan tidak kalah dengan negeri tetangga.
"Cara seperti hilirisasi itu harus. Bagaimana memerankan ALFI lebih tangguh juga harus. Karena secara internasional mereka terlalu pintar untuk melakukan kita sebagai alat dan tidak saatnya lagi kita seperti itu," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Alfi/Ilfa Yuki Nugrahawan Hanafi menyampaikan bahwa untuk dapat meningkatkan index logistik Indonesia perlu meningkatkan rantai pasok dan volume produksi dari industri lainnyan harus ditingkatkan.
Sebab kata Yuki, jika volume produksi industri bertambah maka akan menciptakan investasi dan perdagangannya semakin bagus.
"Kemudian, harus ada nilai tambah, di mana masa depan industri logistik dan mata rantai pasok hal ini mencakup kesejahteraan manusia, karena kita punya bonus demografi, sistem keberlanjutan, pola ketahan pangan, dan kesiapan era digitalisasi 5.0 artinya diperlukan kolaborasi dan jaringan yang luas," katanya.
"Hilirisasi juga jangan hanya di SDA saj, tapi produk lainya juga banyak seperti industri laut. Pasalnya ini akan meningkatkan volume," tambahnya.
(Feby Novalius)