JAKARTA - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tutuka Ariadji menilai target lifting minyak sebanyak 1 juta barel per hari (bph) pada 2030 sulit tercapai. Namun diakuinya, pihaknya masih melihat peluang itu bisa tercapai lantaran masih ada waktu yang tersisa.
"Sulit, dari awal juga sulit. Tapi bukan tidak mungkin," jelasnya ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Diungkapkan Tutuka hingga kini kementerian masih fokus pada pencapaian target lifting hingga akhir tahun yang ditetapkan sebanyak 660 ribu bph sesuai dengan asumsi makro 2023. Sementara target tahun deoan dipatok sebesar 635 ribu bph.
"Oh (target) 1 juta? 1j uta itu kan masih lama ini. Target tahun depan yang kita kejar dulu," terangnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif juga mengakui bahwa target lifting minyak tahun ini yang sebesar 660 ribu barel oil per day (BOPD) itu tidak akan tercapai. Namun dikatakannya, pemerintah akan mengupayakan agar target gas yang dicanangkan sebesar 6.160 MMscfd dapat tercapai.
"Minyaknya engga, gas insyaAllah," jelasnya di Kementerian ESDM, Jumat (8/12/2023) lalu.
Oleh karena itu, Arifin mengungkapkan bahwa pada tahun depan, produksi gas akan lebih didorong dibandingkan minyak.
Dia pun menegaskan bahwa target lifting minyak 1 juta BOPD yang selama ini diimpikan tidak bisa didorong setiap tahun.