JAKARTA - Badan Otorita IKN mengakui investor dalam negeri masih besar berinvestasi di proyek Ibu Kota Negara. Ada beberapa alasan terkait hal ini.
Deputi Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono menyebutkan investor domestik dianggap lebih siap atau capable untuk menggarap proyek di IKN.
“Kalau ada yang tanya kok lama ya, atau dari 320 itu diapain ya? Tentu juga ada pesan bahwa mengutamakan investor domestik sesuai dengan kemampuan dan prioritas kita. Kalo dilihat, yang masuk di investor domestik karena setelah kita review ternyata investor domestik ini capable untuk melakukan investasi,” ucap Agung, melalui Zoom Meeting, Jumat (15/12/2023).
Meski begitu, Badan Otorita IKN sudah menerima total 328 Letter of Intent (LOI) atau surat pernyataan minat investasi dari banyak investor dunia. Namun dari jumlah LOI tersebut, lebih didominasi oleh investor dari Indonesia.
Agung menyebutkan saat ini sudah ada beberapa investor asing yang mengirimkan LOI sebesar 45%. Dengan total LOI investor asing dengan angka tertinggi, yaitu Singapura (28 LOI), Jepang (25 LOI), dan Tiongkok (21 LOI).
“Kalo ditanya sebagian besar memang masih adalah domestik. Tapi Sudah 45% itu asing yang dominan,” ujar Agung.
Agung juga menyebutkan bahwa investor domestik merupakan investor pelopor di IKN. Meskipun begitu, Agung juga menambahkan bahwa investor asing juga memiliki kontribusi yang nyata bagi IKN dan ditargetkan akan terealisasi tahun depan.