JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut tiga Mahfud MD menilai perhitungan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin tidak tepat.
Adapun calon presiden dan calon wakil presiden pasangan nomor 1 tersebut menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 5,5%-6,5% per tahun selama 2025-2029.
Mahfud menilai bahwa dengan indeks Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang 4 persen saja harusnya pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7 persen.
ICOR adalah rasio yang menunjukkan besarnya penambahan investasi untuk menghasilkan tambahan unit output.
"Kalo anda berani dengan ICOR 4 saja pasti bisa 7 persen apalagi 4-5 lah ini anda menargetkan segini tapi pertumbuhan ekonomi cuma 5,5 persen hingga 6,5 persen secara sistematis tidak tepat," katanya.
Mahfud menjelaskan bahwa target pihaknya itu mencapai 7 persen. Target tersebut didasarkan pada perhitungan penyelamatan uang negara dari hasil tindak korupsi.
"Itung-itungnya itu mudah tadi saya sudah sebut. Betapa saya menyelamatkan korupsi yang diurus kantor langsung saya aja Rp670 triliun itu kalo dibagi UMKM itu luar biasa," katanya.
Oleh karenanya, pihaknya fokus terhadap persoalan penegakan hukum harus benar-benar ditegakan. Hal ini guna menyelamatkan keuangan negara dan juga menciptakan iklim investasi yang sehat.
"Kemudian yang ditemukan ICW sejak 2014 yang sudah inkrah itu Rp233,7 triliun nah ini kalo kita pangkas dengan menegakan hukum yang benar ini bisa mencapai 7 persen pertumbuhan ekonomi. Tapi anda menyimpang dari rumus yang selama ini terjadi," katanya.
(Taufik Fajar)