JAKARTA - Wall Street ditutup melemah pada perdagangan terakhir tahun 2023. Pelemahan Bursa saham AS membatasi reli yang kuat di akhir tahun karena investor mengamati kebijakan moneter yang lebih longgar di tahun depan.
Mengutip Reuters, Sabtu (30/12/2023), indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 20,56 poin, atau 0,05%, menjadi 37.689,54, S&P 500 (.SPX) kehilangan 13,52 poin, atau 0,28%, menjadi 4.769,83 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 83,78 poin, atau 0,56% menjadi 15.011,35.
Pasar saham telah mengalami momentum peningkatan yang luar biasa pada bulan-bulan terakhir tahun ini, mendorong ketiga indeks utama tersebut meraih kenaikan bulanan, triwulanan, dan tahunan.
Pada tahun ini, ketiganya membukukan pertumbuhan dua digit.
“Pada bulan Januari tahun ini, 363 hari yang lalu, jika saya mengatakan menurut saya S&P akan naik lebih dari 20% pada tahun 2023, Anda akan memasukkan saya ke dalam kategori yang agak gila,” kata Oliver Pursche, wakil presiden senior di Wealthspire. Penasihat, di New York. “Pastinya ada alasan untuk merasa gembira tahun ini dan ada alasan untuk optimisme memasuki tahun 2024.”
Meski begitu, ketiga indeks saham utama AS mengakhiri sesi dengan lebih rendah.
“Tidak ada alasan untuk aksi jual kecil-kecilan hari ini,” tambah Pursche. "Tidak ada berita yang mendorongnya."
"Saya menganggap hal ini disebabkan oleh perubahan portofolio di menit-menit terakhir, aksi ambil untung saat kita memasuki tahun baru, dan mungkin beberapa penyeimbangan kembali."