“Ini diatas target APBN awal, target APBN waktu itu sudah direvisi keatas di Perpres 75/2023 masih tembus juga,” katanya.
Adapun penerimaan perpajak, berasal dari PPh Non Migas sebesar Rp993,0 triliun, naik 7,9% atau mencapai 101,5% dari target APBN, PPN dan PPnBM sebesar Rp764,3 triliun atau naik 11,2% atau 104,6% dari target APBN.
Kemudian, PBB dan pajak lainnya sebesar Rp43,1 triliun, naik 39,2% atau 114,4% dari target APBN dan PPh Migas sebesar Rp68,8 triliun, turun -11,6% atau 96% dari target APBN.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan, mayoritas jenis pajak tumbuh secara positif. Secara rinci, PPh 21 tumbuh 15,5%, PPh OP tumbuh 6% dan PPh Badan tumbuh 20,3%, PPh 26 tumbuh 15,7%, PPN DN tumbuh 22,1%.
Sedangkan, terjadi kontraksi pada PPh 22 impor sebesar -6,3%, PPh Final terkontraksi -24,6%, dan PPN Impor sebesar -5,5%
(Taufik Fajar)