JAKARTA - Surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai USD3,31 miliar. Hal ini berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Desember 2023. Dengan kata lain mengalami kenaikan hingga USD0,90 miliar secara bulanan.
Maka, telah tercatat surplus selama 48 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 pada neraca perdagangan Indonesia.
"Surplus Desember 2023 ini meningkat dengan bulan sebelumnya, namun lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu," ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, Selasa (16/1/2024).
Bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, dan besi/baja telah menjadi komoditas penyumbang surplus utama pada akhir 2023. Surplus juga ditopang pada komoditas nonmigas yaitu sebesar USD5,20 miliar.
Apabila dibandingkan dengan bulan lalu, surplus neraca Desember 2023 ini lebih tinggi. Namun, masih lebih rendah jika dibandingkan Desember 2022.