JAKARTA - Menteri Eneri dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif berharap pembangunan infrastruktur gas bumi lainnya, seperti pipanisasi Dumai - Sei Mangke segera dimulai. Demikian diungkapkannya usai meminta pembangunan infrastruktur gas bumi Cirebon - Semarang Tahap II selesai tahun 2025.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi tambahan produksi dari Blok Andaman yang menyimpan cadangan besar dan untuk menjamin kebutuhan gas domestik, termasuk untuk jaringan gas kota (jargas).
"Kita juga harus masih membangun infrastruktur untuk bisa mengakomodasi tambahan pasokan gas-gas dari hasil produksi baru yang bisa dioptimalkan. Jadi proyek transmisi gas Cirebon-Semarang harus diselesaikan di awal tahun 2025. Kemudian kita juga harus memulai program pembangunan transmisi di koneksi antara Dumai dan Sei Mangke untuk mengantisipasi untuk mengantisipasi tambahan produksi dari blok Andaman," katanya dalam konferensi pers Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (15/1/2024).
Pembangunan infrastuktur gas, sambung Arifin, untuk menampung tambahan produksi gas dari Blok Andaman sehingga pasokan gas untuk kebutuhan domestik dapat lebih terjamin.
"Jadi memang pembangunannya akan memakan waktu beberapa tahun dan ini harus disesuaikan untuk bisa menampung tambahan gas yang dari Andaman sehingga kita bisa mengamankan pasokan suplai untuk dalam negeri. Kita bisa mewujudkan ketahanan energi di dalam negeri," jelasnya.
Arifin menambahkan, pembangunan infrastruktur gas bumi dilanjutkan dengan pipa transmisinya juga untuk memasok kebutuhan masyarakat pada program jaringan gas kota.
"Kita mengupayakan dibangunya transmisi untuk interkoneksi antarpulau agar kota-kota besar paling tidak yang terlintas maupun kota kecil bisa terlintasi oleh sambungan pipanya. Sambungan pipa tersebut nanti akan disambung lagi untuk membangun jaringan gas ke seluruh kota-kota dari tempat hub-hub yang sudah akan dilalui oleh jaringan tersebut," kata Arifin.