Daftar Produsen Mobil Listrik yang Pakai Baterai LFP Tanpa Nikel

Muhamad Fadli Ramadan, Jurnalis
Selasa 23 Januari 2024 13:28 WIB
Daftar Produsen Mobil Listrik Pakai Baterai LFP Tanpa Nikel (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Daftar produsen mobil listrik yang pakai baterai LFP tanpa nikel. Baterai mobil listrik menjadi perbincangan hangat setelah dibahas dalam debat Cawapres 2024.

Baterai jenis Lithium Iron Phosphate (LFP) disebut oleh Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka ketika bertanya ke Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Baterai LFP memang semakin populer di industri otomotif untuk digunakan pada mobil listrik. Diklaim, baterai ini jauh lebih aman dan tahan lama, serta lebih murah dibandingkan lithium-ion yang masih memakai nikel sebagai bahan baku.

Dari sejumlah mobil listrik yang dipasarkan di Indonesia, tercatat ada tiga produsen yang telah menggunakan baterai LFP. Itu adalah Wuling, Chery dan BYD yang baru masuk ke pasar otomotif Indonesia.

Melansir laman resmi Wuling, Air ev dan Binguo EV menggunakan baterai LFP dengan sertifikasi IP67. Sertifikasi itu membuat baterai tahan terhadap genangan air sehingga tidak khawatir terjadi konsleting.

Baterai LFP pada Wuling Air ev berkapasitas 26,7 kWh untuk varian Long Range dan 17,3 kWh untuk tipe Standar Range dan Lite. Sementara baterai LFP Wuling BinguoEV memiliki kapasitas 31,9 kWh versi 333 km dan 37,9 kWh pada tipe 410 km.

Kemudian ada Chery Omoda E5 yang menggunakan baterai LFP berkapasitas 61kWh. Tersedia pengisian AC maksimal 9,9 kW serta fast charging atau DC hingga 80 kW. Proses pengisian baterai dari 30-80 persen diklaim dapat dilakukan dalam waktu 28 menit.

Berikutnya adalah BYD yang menggunakan baterai LFP hasil produksi sendiri yang disebut Blade Battery pada hampir seluruh kendaraan listrik buatan mereka. Bahkan, Omoda E5 menggunakan baterai LFP buatan BYD yang membuat ongkos produksi lebih murah dan baterai lebih tahan lama.

Saat meluncur secara resmi di Indonesia, Liu Xueliang, General Manager BYD Asia-Pasifik, mengatakan baterai yang diproduksi oleh BYD sudah menggunakan bahan baku yang aman.

"Pertama kita punya lifetime dalam baterai karena BYD pakai yang LFP. Ini salah satu yang bahan baku yang aman saat ini. BYD sebetulnya hadir dari bisnis baterai, kita sudah lakukan riset atau analisa seluruh bahan baku untuk bikin baterai," kata Liu di Jakarta belum lama ini.

 

Penjelasan Baterai LFP

Melansir Ecotreelithium, LFP merupakan singkatan dari lithium iron phosphate atau lithium ferro phosphate (LiFePO4). Baterai LFP, juga dikenal sebagai baterai litium besi fosfat.

Dikutip dari PowerTech, Senin, 22 Januari 2024, teknologi LFP atau LiFePO4 ini muncul pada tahun 1996, untuk menggantikan teknologi baterai lainnya karena keunggulan teknis dan tingkat keamanannya yang sangat tinggi.

Baterai LiFePO4 adalah jenis teknologi litium ion baru yang menggunakan litium besi fosfat sebagai bahan elektroda positif. Baterai litium menjadi jenis baterai litium yang semakin populer karena beberapa alasan.

Dalam hal baterai, keselamatan adalah hal yang penting. Beberapa kasus perangkat elektronik dengan baterai lithium ion terbakar selalu memberikan kekhawatiran bagi para penggunanya.

Tetapi, masalah itu tidak muncul pada baterai litium besi fosfat karena baterai tersebut memiliki bahan kimia litium yang paling aman. Tingkat stabilitas struktural dan termalnya dapat ditandingi oleh jenis baterai lain, termasuk baterai asam timbal.

Memaksa penggunaan baterai LFP pada suhu ekstrem, terjadi korsleting, tabrakan, atau kejadian berbahaya serupa tidak akan menyebabkan baterai meledak atau terbakar. Ini membuat baterai jenis ini semakin populer dan banyak digunakan produsen mobil listrik.

Baterai LFP juga memiliki masa pakai yang cukup panjang hingga 5.000 siklus pada penggunaan daya sebesar 80 persen, tanpa penurunan kinerja. Harapan hidup baterai LFP adalah sekitar lima hingga tujuh tahun.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya