BNI Cetak Laba Bersih Rp20,9 Triliun pada 2023, Naik 14,2%

Anggie Ariesta, Jurnalis
Jum'at 26 Januari 2024 17:40 WIB
BNI Cetak Laba Rp20,9 Triliun pada 2023 (Foto: Tangkapan Layar)
Share :

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI mencetak laba bersih sebesar Rp20,9 triliun pada 2023. Laba bersih BNI ini meningkat 14,2% secara tahunan (year on year/YoY).

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, pertumbuhan laba sepanjang tahun lalu seiring dengan kemampuan bank dalam membukukan tingkat pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) sebesar 15,2%, naik 120 basis poin (bps) dibandingkan dengan capaian sebelum pandemi Covid-19 atau 2019.

"Pencapaian ini diperoleh di tengah nilai modal atau ekuitas yang terus meningkat, sehingga menggambarkan naiknya tingkat profitabilitas perusahaan," ujar Royke dalam Press Conference Kinerja Full Year 2023 BNI, Jumat (26/1/2024).

Hasil positif ini diperoleh dari perbaikan fundamental, termasuk kontribusi fee-based income, efisiensi operasional, serta kualitas aset. Sepanjang periode 2020-2023, BNI mampu mencatatkan rata-rata pertumbuhan kredit mencapai 7,9% per tahun.

"Transformasi tiga tahun terakhir telah menjadi turning point yang memperkuat pondasi bisnis BNI. Kami melihat program transformasi ini lebih dari sekadar inisiatif. Ini adalah sebuah langkah besar yang menandai dedikasi dan komitmen kami untuk terus tumbuh dan berkembang serta beradaptasi terhadap perubahan di tingkat nasional dan global," katanya.

Lebih lanjut Royke mengungkapkan, BNI memiliki aspirasi untuk dapat meningkatkan ROE hingga 20% pada tahun 2028. Peningkatan ROE akan dicapai melalui konsistensi dalam membukukan pertumbuhan kredit yang berkualitas dari segmen consumer, corporate, dan UMKM sehingga kualitas aset akan sehat dalam jangka panjang.

Sementara itu, biaya provisi yang dikeluarkan BNI mengalami penurunan yang akhirnya turut mendongkrak laba. Biaya provisi BNI tercatat turun 20,1% YoY menjadi Rp9,19 triliun.

Dari sisi fungsi intermediasi, BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp695,08 triliun sepanjang 2023 atau naik sekitar 7,6% YoY, lebih rendah dari pertumbuhan kredit industri yang mencapai 10,4% YoY.

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) milik BNI mampu lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan DPK industri yang hanya 3,8% YoY. BNI mampu menumbuhkan DPK sepanjang 2023 sekitar 5,4% menjadi Rp810,73 triliun.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya